Jumat, 20 Desember 2019

REAKSI OKSIDASI DAN ELIMINASI ALKOHOL


ABSTRAK




Telah dilakukan percobaan dengan judul reaksi oksidasi dan eliminasi alkohol yang bertujuan untuk menentukan sifat-sifat dari reaksi oksidasi dan eliminasi dari alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Pada reaksi oksidasi alkohol dihasilkan gugus baru yaitu aldehid dan keton, pada reaksi eliminasi dan menghasilkan alkena.

















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi hidroksil ( -OH ). Alkohol secara umum dilaboratorium dapat dioksidasi berdasarkan jenisnya, apakah alkohol primer atau alkohol sekunder. Alkohol primer dioksidasi menjadi asam karboksilat dan alkohol sekunder menjadi keton. Alkohol tersier dalam suasana asam dan basa tidak dapat dioksidasi, akan tetapi jika suasana asam alkohol tersier mengalami dehidrasi dan kemudian alkenanya yang teroksidasi.

Oksidasi alkohol memerlukan oksidator antara lain KmnO4, HNO3 pekat dan panas atau asam kromat, H2CrO4. alkohol primer mula-mula dioksidasi dulu menjadi aldehida dan zat ini lebih mudah dioksidasi dari pada alkohol, oleh karena itu biasanya oksidasi tidak berhenti melainkan terus menerus menjadi asam karboksilat.



















1.2  Tujuan Percobaan
Menentukan sifat-sifat reaksi oksidasi dan eliminasi dari alkohol primer, sekunder dan tersier


BAB II
DASAR TEORI

Semua alkohol mudah bereaksi dengan HBr dan HI menghasilkan alkil bromida dan alkil iodida. Alkohol tersier, alkohol benzetik dan alkohol alitik juga mudah bereaksi dengan HCl tetapi alkohol primer juga sekunder kurang reaktif dan memerlukan bantuan ZnCl2 tak berair atau katalis yang serupa agar bereaksi dengan HCl yang kurang reaktif ini dalam waktu yang tak tertentu lama (Fessenden, 1982).

Ada beberapa jenis reaksi diantaranya reaksi pergantian  reaksi eliminasi, contoh lain dari reaksi adisi yaitu reaksi hidrasi. Seperti tersirat dari namanya, hidrasi melibatkan adisi air pada ikatan ganda dua. Hasil reaksi hidrasi adalah baik alkohol maupun fenol dapat dibuat melalui reaksi pergantian. Walaupun kondisi beragam, dalam setiap kasus ion hidroksida menggantikan halogen yang terikat pada atom karbon, sehingga menghasilkan alkohol atau fenol ( Siregar, 1998 ).

Alkohol dapat didefinisikan dengan memanaskannya bersama asam kuat, contohnya, bila atanol dipanaskan  pada suhu 1800C dengan sedikit asam sulfat pekat diperoleh etuena dengan rendemen yang baik. Jenis reaksi ini, yang dapat digunakan untuk membuat alkena merupakan kebalikan dari reaksi hidrasi ( Pine, 1998 ).








BAB III
METODELOGI PENELITIAN


3.1    Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi dan raknya, pembakar gas (lampu spiritus).
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah etanol, sekunder butanol, larutan K2Cr2O7, asam sulfat pekat.

3.2    Cara Kerja
1.      Oksidasi Alkohol
Dimasukkan 1 ml etanol ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 1 ml K2Cr2O7. Kemudian ditambahkan lagi larutan H2SO4 pekat 5 tetes melalui dinding tabung reaksi. Kemudian dipanaskan dengan hati-hati dan diamati serta dicatat perubahan warna dan bau. Diulangi cara kerja tersebut dengan menggantikan etanol dengan sekunder butil alkohol dan kemudian tersier butyl alkohol.
2.      Eliminasi Alkohol
Dimasukkan 1 ml sekunder butyl alkohol ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes asam sulfat melalui dinding tabung reaksi. Kemudian dipanaskan  dengan hati-hati. Diuji hasil reaksi dengan 10 tetes air brom (air klor). Kemudian dicatat perubahan warna yang terjadi pada air brom.






BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Pengamatan


Reaksi
Pengamatan
oksidasi alcohol

C2H5OH +  K2Cr2O7 + H2SO4
Warna hijau kehitaman
Warna hijau kehitaman
( CH3 )2CHOH +  K2Cr2O7 + H2SO4
Eliminasi alkohol

( CH3 )2COH +  H2SO4 + Br2
Warna orange


4.2 Pembahasan

            Penambahan kalium kromat pada setiap larutan alcohol di percobaan aksidasi alcohol sebagai penambah warna sehingga perubahan warna yang menandai telah terjadinya reaksi kimia juga sebagai katalis pengoksidasi. Asam sulfat adalah zat asam yang bekerja sebagai zat pengoksidasi yang baik dalam oksidasi pada alcohol, asam sulfat menyebabkan terbentuknya ikatan rangkap pada karbon alpa yang berikatan pada oksigen pada asam. Pada reaksi oksidasi alcohol terbentuk gugus baru yaitu aldehid asam karboksilat dan keton, ketiga zat tersebut mamiliki gugus yang sama yaitu R-C=O.

            Pada reaksi eliminasi alcohol, alcohol sekunder direaksikan dengan asam karboksilat yang diaktifkan dengan panas sehingga alcohol teroksidasi. Hal ini ditandai dengan berubahnya warna alcohol. Larutan hasil oksidasi alcohol sekunder dengan asam sulfat selanjutnya diuji dengan air brom yang bewarna keruh. Diharapkan oksidasi alcohol tersebut dapat disubstitusi oleh halide yaitu brom. Reaksi tersebut menunjukan bahwa oksidasi alcohol yang lalu adalah suatu senyawa yang tak jenuh yang ditandai dengan berubahnya warna oksidasi alcohol menjadi warna semula yaitu warna bening.

             
BAB V
KESIMPULAN


          Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :

1.      Reaksi oksidasi alcohol primer dengan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehid.
2.      Reaksi alcohol sekunder dengan asam sulfat akan menghasilkan keton.
3.      Berubahnya warna kembali kewarna semula pada reaksi eliminasi alcohol dengan reagen suatu halide menunjukan bahwa alcohol tersebut memiliki ikatan tak jenuh.



DAFTAR PUSTAKA



Fessenden, 1982, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta

Siregar, 1998, Dasar-Dasar Kimia Organik, Depdikbud, Jakarta

Pine, 1998, Kimia Organik II, Erlangga, Jakarta

REAKSI OKSIDASI DAN ELIMINASI ALKOHOL

ABSTRAK Telah dilakukan percobaan dengan judul reaksi oksidasi dan eliminasi alkohol yang bertujuan untuk menentukan sifat-sifat...